MRT BEROPERSI, HARGA PROPERTI NAIK?

MRT BEROPERSI, HARGA PROPERTI NAIK?

Di tahun 2019 ini pemerintah sedang menggenjot semua prasarana transportasi dengan tujuan untuk memudahkan aktivitas masyarakat Indonesia.  Salah satu mode transportasi yang sedang digalakan oleh pemerintaha adalah kereta api. Di Indonesia sendiri terdapat 2 istilah dalam kereta api yaitu Kereta Rel Listrik (KRL) dan Light Rail Transit (LRT).

Baru ditahun 2019 ini, terdapat trasportasi kereta api yang mulai beroperasi yaitu  Mass Rapid Transit. Mass Rapid Transit atau biasa disebut  MRT adalah salah satu sistem transportasi massal dan transkit cepat yang berbasis rel listrik yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar. MRT ini dikendalikan secara otomatis tanpa menggunakan masinis yaitu hanya dengan menekan tombol dari pusat kendali saja.  

MRT yang beroperasi di Jakarta ini proses pembangunannya dimulai sejak Oktober 2014 dan mulai diresmikan pada Maret 2019. Sehingga saat ini di Indonesia terdapat 3 istilah dalam kereta api yaitu Kereta Rel Listrik (KRL), Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).  Adapun perbedaan dari ketiganya adalah  KRL terdapat 8-10 gerbong kereta, LRT terdapat 2-4 gerbong kereta sedangkan MRT terdapat 6 gerbong kereta .

Dalam hal kapasitas penumpang, KRL dapat memuat hingga 2000 penumpang, LRT hanya dapat memuat 600 penumpang dan MRT dapat memuat 1950 penumpang. Sedangkan dalam hal perlintasan KRL dapat melintasi layang dan atas tanah, LRT hanya dapat melintasi layang saja sedangkan MRT dapat melintasi layang dan bawah tanah.

Dengan adanya MRT ini akan mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas, menghemat waktu dan melancarakan akses. Masyarakat menganggap bahwa menggunakan MRT lebih hemat, nyaman sehingga banyak yang menggunakan MRT. Sehingga reaksi masyarakat dengan hadirnya transportasi baru tersebut adalah senang dan merasa lebih efisien.

Dengan diresmikan dan mulai dioperasikannya MRT ini juga berdampak pada harga properti yang berada di sekitar MRT tersebut yang semakin mengalami kenaikan. Namun harga properti yang terus melonjak ini masih prediksi dan perusahaan masih melakukan pengkajian lebih lanjut terkait harga properti tersebut.

Senior Asoociate Dirctor Colliers, Ferry Slanto mengatakan saat ini manajemen mempersiapkan kajian khusus untuk mengetahui potensi kenaikan harga tersebut dan akan membandingkan dengan negara lainnya seperti Thailand. Walaupun kenaikan harga properti tersebut masih prediksi namun lama kelamaan harga properti tersebut pasti akan mengalami kenaikan.

Hal tersebut dikarenakan tanah atau properti yang letaknya dekat dengan tempat atau pusat keramaian harganya akan semakin mahal. Harga properti yang semakin meningkat ini  diakibatkan oleh MRT yang merupakan fasilitas umum, sehingga banyak para investor yang mengincar properti disekitar MRT.

Dengan semakin diminatinya properti disekitar NRT maka investor dapat berinisiatif untuk menjadikan properti tersebut seperti taman hiburan yang nantinya akan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.Agar tidak terjadi permainan harga, maka pemerintah harus mengeluarkan aturan tentang pembatasan harga tanah atau properti  disekitar MRT.

Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190402171623-92-382982/mrt-dan-lrt-bisa-kerek-harga-properti-di-kawasan

https://www.medcom.id/properti/news-properti/0kpza4qN-ada-mrt-harga-properti-langsung-melonjak

Notulensi Hasil Kajian Rapat Departemen Sekad #2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *